kembali lagi ke blog saya insha allah bermanfaat, kali ini saya akan membahas tentang bersabar. yang saya bahas ini bukan bersabar menunggu jodoh. tetapi, bersabar dalam msasalah apapun
Memang di dunia ini banyak sekali cobaan dan rintangan yang di hadapi anak adam dan hawa, seringkali seseorang mendapat hinaan, kesalahan meskipun kita benar namun dianggap orang salah, dan lain lain meskipun yang melakukannya adalah dari kaum adam dan hawa itu sendiri. dia mencoba untuk bersabar dan menahan meskipun ujung-ujungnya terjadi emosi banyak sekali di dunia ini yang tidak bisa menahan nya. namun kita harus bersabar sabar dan sabar
Bersabar? apa itu sabar
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa
Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah
"Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi
"shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah.
Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:
Dan bersabarlah kamu bersama- sama dengan orang-orang yang
menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk
menahan diri dari keingingan 'keluar' dari komunitas orang- orang yang menyeru
Rab nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus
juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang
yang lalai dari mengingat Allah SWT.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah:
Menahan diri dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian
menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang
tidak terarah.
Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan
bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada
juga dikemukakan oleh Imam al- Khowas, bahwa sabar adalah refleksi keteguhan
untuk merealisasikan al-Qur'an dan sunnah. Sehingga sesungguhnya sabar tidak
identik dengan kepasrahan dan ketidak mampuan. Justru orang yang seperti
ini memiliki indikasi adanya ketidak sabaran untuk merubah kondisi yang ada,
ketidak sabaran untuk berusaha, ketidak sabaran untuk berjuang dan lain
sebagainya.
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk sabar ketika
berjihad. Padahal jihad adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya
adalah menggunakan senjata (perang). Artinya untuk berbuat seperti itu perlu
kesabaran untuk mengeyampingkan keiinginan jiwanya yang menginginkan rasa
santai, bermalas-malasan dan lain sebagainya. Sabar dalam jihad juga
berarti keteguhan untuk menghadapi musuh, serta tidak lari dari medan
peperangan. Orang yang lari dari medan peperangan karena takut, adalah salah
satu indikasi tidak sabar.
Sabar Sebagaimana Digambarkan Dalam Al-Qur'an
Dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara
mengenai kesabaran. Jika ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali
disebut dalam al-Qur'an, kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik
berbentuk isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi
perhatian Allah SWT, yang Allah tekankan kepada hamba-hamba- Nya. Dari
ayat-ayat yang ada, para ulama mengklasifikasikan sabar dalam al-Qur'an menjadi
beberapa macam;
1 . Sabar merupakan perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana
yang terdapat dalam QS.2 : 153: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah
pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar."
Ayat-ayat lainnya yang serupa mengenai perintah untuk
bersabar sangat banyak terdapat dalam Al-Qur'an. Diantaranya adalah dalam QS.3
: 200 , 16 : 127 , 8 : 46 , 10 :109 , 11 : 115 dsb.
2 . Larangan isti'ja l(tergesa-gesa/ tidak sabar),
sebagaimana yang Allah firmankan (QS. Al-Ahqaf/ 46 : 35): "Maka
bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari
rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka..."
3 . Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar, sebagaimana
yang terdapat dalam QS. 2 : 177: "...dan orang-orang yang bersabar dalam
kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."
4 . Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar. Dalam
surat Ali Imran (3 : 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah mencintai
orang-orang yang sabar."
5 . Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya
Allah SWT senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. Allah berfirman
(QS. 8 : 46) ; "Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu
beserta orang-orang yang sabar."
6 . Mendapatkan pahala surga dari Allah. Allah mengatakan
dalam al-Qur'an (13 : 23 - 24); "(yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke
dalamnya bersama- sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
isteri- isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun
`alaikum bima shabartum" (keselamatan bagi kalian, atas kesabaran yang
kalian lakukan). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."
Inilah diantara gambaran Al- Qur'an mengenai kesabaran.
Gembaran-gambaran lain mengenai hal yang sama, masih sangat banyak, dan dapat
kita temukan pada buku-buku yang secara khusus membahas mengenai kesabaran.
Orang yang bersabar adalah bukan orang yang kalah, tetapi
orang yang tetap tenang dan ia tahu bahwa Allah akan menurunkan rahmatnya.
Sebab bersabar bukanlah kekalahan tetapi kemenangan yang akan segera diraih.
Siapa saja yang berusaha untuk bersabar, maka Allah akan memberikan kesabaran.
Siapa saja yang menginginkan kehinaan, kerendahan dan keterpurukan, maka pasti
akan tertimpa kehinaan.
Allah SWT berfirman; “Allah tidak akan menganiyaya mereka, tetapi
merekalah yang menganiyaya diri mereka sendiri” (QS. An-Nahl [16]: 33).
Ketika engkau telah ber-iltizaam (berkomitmen) menjadi pejuang islam, saat
itu juga Allah akan memudahkan pintu rahmat-Nya yang berlimpah kepada para
pejuang yang bersabar karena menginginkan ridho-Nya.
Oleh karena itu, maka katakanlah dan berilah inspirasi dalam diri dan jiwamu
agar tetap kokoh dan bersabar dalam meraih ampunan dari Allah.
Bentuk-Bentuk Kesabaran
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga hal; sabar dalam
ketaatan kepada Allah, sabar untuk meninggalkan kemaksiatan dan sabar
menghadapi ujian dari Allah:
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Merealisasikan
ketaatan kepada Allah, membutuhkan kesabaran, karena secara tabiatnya, jiwa
manusia enggan untuk beribadah dan berbuat ketaatan. Ditinjau dari penyebabnya,
terdapat tiga hal yang menyebabkan insan sulit untuk sabar. Pertama karena
malas, seperti dalam melakukan ibadah shalat. Kedua karena bakhil (kikir),
seperti menunaikan zakat dan infaq. Ketiga karena keduanya, (malas dan kikir),
seperti haji dan jihad.
Kemudian untuk dapat merealisasikan kesabaran dalam ketaatan
kepada Allah diperlukan beberapa hal,
(1) Dalam kondisi sebelum melakukan ibadah berupa
memperbaiki niat, yaitu kikhlasan. Ikhlas merupakan kesabaran menghadapi
duri-duri riya'.
(2) Kondisi ketika melaksanakan ibadah, agar jangan sampai
melupakan Allah di tengah melaksanakan ibadah tersebut, tidak malas dalam
merealisasikan adab dan sunah-sunahnya.
(3) Kondisi ketika telah selesai melaksanakan ibadah, yaitu
untuk tidak membicarakan ibadah yang telah dilakukannya supaya diketahui atau
dipuji orang lain.
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Meninggalkan
kemaksiatan juga membutuhkan kesabaran yang besar, terutama pada kemaksiatan
yang sangat mudah untuk dilakukan, seperti ghibah (baca; ngerumpi), dusta,
memandang sesuatu yang haram dsb. Karena kecendrungan jiwa insan, suka pada
hal-hal yang buruk dan "menyenangkan". Dan perbuatan maksiat identik
dengan hal-hal yang "menyenangkan".
3. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah,
seperti mendapatkan musibah, baik yang bersifat materi ataupun inmateri; misalnya
kehilangan harta, kehilangan orang yang dicintai dsb.
Aspek-Aspek Kesabaran sebagaimana yang Digambarkan dalam
Hadits
Dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, terdapat beberapa hadits
yang secara spesifik menggambarkan aspek-aspek ataupun kondisi-kondisi seseroang
diharuskan untuk bersabar. Meskipun aspek-aspek tersebut bukan merupakan
'pembatasan' pada bidang- bidang kesabaran, melainkan hanya sebagai contoh dan
penekanan yang memiliki nilai motivasi untuk lebih bersabar dalam menghadapi
berbagai permasalahan lainnya. Diantara kondisi-kondisi yang ditekankan agar
kita bersabar adalah :
1. Sabar terhadap musibah.
Sabar terhadap musibah merupakan aspek kesabaran yang paling
sering dinasehatkan banyak orang. Karena sabar dalam aspek ini merupakan bentuk
sabar yang Dalam sebuah hadits diriwayatkan, :
Dari Anas bin Malik ra, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW
melewati seorang wanita yang sedang menangis di dekat sebuah kuburan. Kemudian
Rasulullah SAW bersabda, 'Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah.' Wanita
tersebut menjawab, 'Menjauhlah dariku, karena sesungguhnya engkau tidak
mengetahui dan tidak bisa merasakan musibah yang menimpaku.' Kemudian
diberitahukan kepada wanita tersebut, bahwa orang yang menegurnya tadi adalah
Rasulullah SAW. Lalu ia mendatangi pintu Rasulullah SAW dan ia tidak
mendapatkan penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW, '(maaf) aku
tadi tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah SAW.' Rasulullah bersabda,
'Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama.' (HR. Bukhari Muslim)
2. Sabar ketika menghadapi musuh (dalam berjihad).
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda : Dari Abu
Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah kalian
berangan-angan untuk menghadapi musuh. Namun jika kalian sudah menghadapinya
maka bersabarlah (untuk menghadapinya)." HR. Muslim.
3. Sabar berjamaah, terhadap amir yang tidak disukai.
Dalam sebuah riwayat digambarkan; Dari Ibnu Abbas ra beliau
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa yang melihat pada
amir (pemimpinnya) sesuatu yang tidak disukainya, maka hendaklah ia bersabar.
Karena siapa yang memisahkan diri dari jamaah satu jengkal, kemudian ia mati.
Maka ia mati dalam kondisi kematian jahiliyah. (HR. Muslim)
4. Sabar terhadap jabatan & kedudukan.
Dalam sebuah riwayat digambarkan : Dari Usaid bin Hudhair
bahwa seseorang dari kaum Anshar berkata kepada Rasulullah SAW; 'Wahai
Rasulullah, engkau mengangkat (memberi kedudukan) si Fulan, namun tidak
mengangkat (memberi kedudukan kepadaku). Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya
kalian akan melihat setelahku 'atsaratan' (yaitu setiap orang menganggap lebih
baik dari yang lainnya), maka bersabarlah kalian hingga kalian menemuiku pada
telagaku (kelak). (HR. Turmudzi).
5. Sabar dalam kehidupan sosial dan interaksi dengan masyarakat.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda,
'Seorang muslim apabila ia berinteraksi dengan masyarakat serta bersabar
terhadap dampak negatif mereka adalah lebih baik dari pada seorang muslim yang
tidak berinteraksi dengan masyarakat serta tidak bersabar atas kenegatifan
mereka. (HR. Turmudzi)
6. Sabar dalam kerasnya kehidupan dan himpitan ekonomi
Dalam sebuah riwayat digambarkan; 'Dari Abdullah bin Umar ra
berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Barang siapa yang bersabar atas
kesulitan dan himpitan kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau pemberi
syafaat baginya pada hari kiamat. (HR. Turmudzi).
Itulah pembahasan mengenai sabar
Sabar tidak identik dengan kepasrahan dan menyerah pada
kondisi yang ada, atau identik dengan keterdzoliman. Justru sabar adalah sebuah
sikap aktif, untuk merubah kondisi yang ada, sehingga dapat menjadi lebih baik
dan baik lagi. Oleh karena itulah, marilah secara bersama kita berusaha untuk
menggapai sikap ini. Insya Allah, Allah akan memberikan jalan bagi hamba-
hamba-Nya yang berusaha di jalan-Nya.
sekian pembahasan ini. semoga ada manfaat nya.
"KUNCI KEMENANGAN ADALAH SABAR"